KEBIJAKAN PENERAPAN PELAYANAN SPIRITUAL CARE PADA RUMAH SAKIT DI PEKANBARU
Tabel 1. Pendukung versus Penentang Kebijakan Penerapan Pelayanan Spiritual Care
STAKEHOLDER
|
STATUS
|
PENJELASAN (FRAME)
|
Pemerintah
|
Netral
|
Pemerintah tidak terlalu menanggapi
|
Stakeholder yang berbasis keagamaan
|
Pro
|
Merasa dapat menerapkan nilai – nilai ibadah
|
Stakeholder yang memiliki kepentingan lain
|
Kontra
|
Belum dianggap sebagai hal yang penting
|
RS yang berbasis keagamaan
|
Pro
|
Menyadari bahwa sehat memiliki banyak unsur, salah satunya adalah dari segi spiritual
|
RS umum
|
Kontra
|
Banyak program lain yang lebih diutamakan
|
Tokoh Agama
|
Pro
|
Dapat menerapkan nilai – nilai spiritual kepada manusia dalam kondisi apapun
|
Pihak Asuransi
|
Kontra
|
Peyanan spiritual care tidak termasuk dalam list asuransi
|
Pasien
|
Pro
|
Merasa mendapat pelayanan yang lebih, khususunya terkait dengan spiritual
|
Keluarga Pasien
|
Pro
|
Dukungan spiritual dari pihak lain (RS) membantu dalam proses kesembuhan pasien
|
Bagian keuangan
|
Kontra
|
Akan ada dana lain yang dikeluarkan terutama untuk tenaga pemberi layanan spiritual
|
Sekelompok tenaga kesehatan lain
|
Kontra
|
Adanya anggapan bahwa kesembuhan pasien cukup dengan bantuan dari tenaga kesehatan saja
|
Sarjana Agama
|
Pro
|
Menciptakan lapangan pekerjaan baru
|
Tabel 2. Skor dalam Kebijakan Penerapan Pelayanan Spiritual Care
STAKEHOLDER
|
PRO
|
NETRAL
|
KONTRA
|
Pemerintah
|
0
| ||
Stakeholder yang berbasis keagamaan
|
4
| ||
Stakeholder yang memiliki kepentingan lain
|
4
| ||
RS yang berbasis keagamaan
|
4
| ||
RS umum
|
4
| ||
Tokoh Agama
|
2
| ||
Pihak Asuransi
|
3
| ||
Pasien
|
2
| ||
Keluarga Pasien
|
2
| ||
Bagian keuangan
|
3
| ||
Sekelompok tenaga kesehatan lain
|
2
| ||
Sarjana Agama
|
1
| ||
TOTAL
|
15
|
0
|
16
|
Tabel 3. Stakeholder yang dipandang bisa diusulkan menjadi sasaran advokasi yang memperkuat kubu pendukung
STAKEHOLDER
|
Penekanan dalam Advokasi
|
Stakeholder yang berbasis keagamaan
|
Advokasi pada stakeholder yang memiliki jiwa spiritualitas yang baik diharapkan agar kedepanya stakeholder tersebut mampu mengayomi dan mengajak pihak lainnya ke arah yang lebih baik dengan adanya pelayanan spiritual care dirumah sakit
|
RS yang berbasis keagamaan
|
RS yang memiliki dasar keagamaan tentunya akan menerapkan pelayanan spiritual care untuk pasiennya
|
Tokoh Agama
|
Tokoh agama dianggap sebagai orang yang memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap masyarakat (pasien)
|
Pasien
|
Sebagai orang yang menjadi objek dalam tindakan pelayanan spiritual, tentunya lebih merasakan manfaat dari pelayanan yang diberikan.
|
Keluarga Pasien
|
Sebagai bagian dari support sistem, keluarga mempunyai peranan besar terhadap pasien.
|
Advokasi diharapkan dapat mewujudkan peningkatan sistem pelayanan pada rumah sakit di Pekanbaru. Peningkatan sistem pelayanan yang dimaksudkan adalah dari segi spiritual care. Dengan adanya kebijakan ini pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan lebih merasakan manfaat dari pelayanan yang diberikan, khususnya dari segi pelayanan spiritual.
Tugas Kuliah Politik dan Advokasi Kebijakan
NAMA : Dhiya Urrahman
NIM : 13/357105/PKU/14062
MINAT : Perilaku dan Promosi Kesehatan
No comments:
Post a Comment